Kabel 4 Mm Untuk Berapa Ampere

Kabel 4 Mm Untuk Berapa Ampere

Contoh perhitungan ampere MCB

Misalnya barang – barang elektronik yang Anda gunakan di rumah meliputi, televisi, lampu penerangan, AC, kulkas, setrika, dan penanak nasi. Masing – masing peralatan tersebut konsumsi daya listriknya seperti berikut ini.

Total keseluruhan daya listrik dari perangkat elektronik tersebut adalah 200 watt + 400 watt + 300 watt + 100 watt + 150 watt + 150 watt = 1300 watt.

Cara menghitung MCB maka cukup gunakan rumus sebelumnya, yakni P = V x I. Karena yang kita cari adalah I, maka rumusnya menjadi I = P/V.

I = 1300 watt / 220 volt

I = 5,9 ampere (dibulatkan menjadi 6 ampere)

Jadi agar seluruh barang elektronik bisa dihidupkan tanpa membuat jeglek, maka ukuran MCB minimal harus 6 ampere agar sanggup menghidupkan semuanya. Contoh di atas hanya perkiraan saja, karena bisa saja barang elektronik tersebut membutuhkan daya listrik yang berbeda. Cara menghitung MCB sangat mudah dilakukan. Jadi Anda sendiri juga bisa melakukannya.

Pemilihan jenis kabel listrik tentu tidak boleh dilakukan sembarangan. Anda harus menyesuaikannya dengan kebutuhan instalasi yang akan dilakukan. Pasalnya, masing-masing kabel memiliki bahan dan kuat arus yang berbeda. Agar tak salah pilih, berikut empat jenis kabel listrik yang bisa Anda gunakan untuk instalasi listrik di dalam rumah. Apa saja? Simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Tipe kabel NYA inilah yang paling sering digunakan di sebagian besar instalasi listrik rumah di Indonesia. Umumnya, jenis kabel listrik dengan isolator berbahan PVC ini memiliki diameter sebesar 1,5 – 2,5 milimeter. Isolator adalah bagian pada kabel listrik yang terbuat dari bahan thermoplastik. Bagian isolator pada kabel NYA memiliki beberapa warna indikator, seperti merah, biru, kuning, dan hitam. Mengingat kabel NYA hanya terdiri dari satu lapis isolator, tak heran lapisannya mudah rusak dan tidak tahan air.

Tipe kabel NYA paling efektif digunakan di dalam saluran tertutup (pipa atau conduit jenis PVC). Selain itu, Anda juga bisa memasang jenis kabel listrik berinti satu ini di udara agar tidak mudah rusak akibat goresan atau bahkan gigitan tikus. Kabel listrik NYA ini juga cocok digunakan untuk Anda yang memiliki budget terbatas karena harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan jenis kabel listrik lainnya.

Berbeda dari kabel NYA, jenis kabel listrik NYM justru memiliki inti lebih dari 1, bisa 2, 3, ataupun 4 dengan lapisan isolasi PVC berwarna putih atau abu-abu. Masing-masing inti kabel NYM juga dilapisi dengan isolator sehingga aman dan tidak mudah mengalami korsleting. Sama seperti jenis kabel sebelumnya, kabel NYM juga dilapisi dengan lapisan thermoplastic.

Umumnya, kabel NYM digunakan untuk instalasi listrik rumah tingkat atau apartemen yang langsung ditanam pada dinding. Kabel listrik NYM memiliki kualitas yang lebih baik dan kuat terhadap segala cuaca. Tak heran jika Anda perlu menyiapkan anggaran yang sedikit lebih besar untuk menggunakan kabel NYM pada instalasi listrik di rumah.

Jenis kabel listrik NYY cocok digunakan apabila instalasi listrik di rumah Anda memiliki tegangan yang cukup tinggi. Jenis kabel ini juga aman dipakai untuk instalasi out door atau di luar ruangan. Namun demikian, Anda tetap perlu menambahkan perlindungan baik berupa pipa besi atau PVC agar kabel listrik NYY tidak mudah rusak.

Jika dilihat sepintas, kabel listrik jenis NYY mirip dengan NYM karena juga memiliki inti lebih dari satu. Perbedaan utama antara kabel NYY dan NYM dapat ditemukan bila Anda memperhatikan tekstur dan konstruksi kedua kabel tersebut. Pasalnya, kabel NYY cenderung lebih kaku dan konstruksinya lebih kuat sehingga aman dari goresan, perubahan cuaca ekstrem, maupun gigitan tikus.

Ada satu lagi jenis kabel listrik yang bisa Anda pertimbangkan untuk instalasi di rumah, yaitu NYMHY/NYYHY. Jenis kabel ini biasanya dipakai untuk instalasi listrik rumah tangga dengan penggunaan daya maksimal sebesar 900 Watt. Tak jauh berbeda dari jenis kabel NYM dan NYY, kabel jenis NYMHY/NYYHY ini juga memiliki bagian inti lebih dari satu yang masing-masingnya sudah dilindungi oleh pelapis PVC.

Pemasangan instalasi listrik di rumah pada umumnya memang menjadi tanggung jawab kontraktor maupun pihak instalator. Namun, sebagai pemilik rumah sebaiknya Anda juga memahami jenis kabel listrik yang sesuai dengan kebutuhan demi keamanan dan kenyamanan seluruh penghuni rumah. Jadi, jenis kabel listrik mana yang cocok untuk instalasi listrik di rumah Anda?

Photo Credit: Pixabay

Belanja di App banyak untungnya:

Memahami cara menghitung MCB di rumah sebenarnya cukup penting. Dengan mengetahui ukuran MCB, hal ini bisa membuat resiko konsleting pada listrik rumah bisa dihindarkan. MCB pada umumnya tugas utamanya adalah menjadi pengaman dan pencegah hubungan singkat aliran listrik.

Masyarakat awam umumnya tidak peduli soal kelistrikan rumah mereka. Saat ini sudah banyak jasa instalasi listrik yang memastikan sambungan listrik pada rumah Anda aman. Selain itu banyak juga orang yang kurang berani berurusan dengan komponen kelistrikan rumah.

Mempunyai pemahaman tentang pemasangan atau hal – hal teknis tentang komponen kelistrikan rumah cukup penting. Tujuannya agar Anda tidak abai serta bisa mengetahui sedikit – sedikit tentang langkah pengamanan atau hal lainnya.

Salah satu yang penting dipahami adalah mengerti cara menghitung MCB yang dipasang di rumah. Jika ukuran MCB terlalu besar, hal ini bisa menimbulkan pemborosan. Tetapi jika amperenya terlalu kecil, kebutuhan Anda bisa terhalang nantinya.

Jika ampere MCB terlalu kecil, maka kinerja MCB tersebut jadi terlalu berat nantinya. Hal ini bisa membuat circuit breaker tersebut terbakar, karena dipaksa kerja berat terus – menerus. Untuk itu ada baiknya pahami cara menghitung MCB demi keamanan rumah.

Ukuran ampere MCB phase 1

Perbedaan mencolok MCB 2 dan 3 fasa adalah bentuk MCB-nya seperti terdiri dari MCB 1 fasa yang ditempel berdampingan. Sedangkan untuk mengetahui ukuran MCB phase 1 bisa dari tabel berikut :

Tabel Ukuran ampere MCB phase 1

Memasang MCB (Miniature Circuit Breaker) untuk sistem 1, 2, dan 3 fasa memerlukan prosedur yang cermat untuk memastikan keamanan dan efisiensi.

Untuk MCB 1 fasa, biasanya melibatkan dua koneksi: satu dari sumber listrik (phase) dan satu ke beban. Anda memasang MCB ini dengan menghubungkan kabel phase ke terminal atas MCB dan kabel ke terminal bawah.

Untuk MCB 2 fasa, prosesnya serupa, tetapi dengan dua kabel phase yang terhubung ke dua terminal terpisah pada MCB. Sedangkan untuk MCB 3 fasa, yang sering digunakan dalam pengaturan industri atau komersial, Anda harus menghubungkan tiga kabel phase ke tiga terminal yang tersedia pada MCB.

Penting untuk selalu memastikan bahwa koneksi dilakukan dengan benar dan aman, serta mematikan daya utama sebelum memulai pemasangan untuk menghindari resiko sengatan listrik. Selalu ikuti standar keamanan dan pertimbangkan untuk meminta bantuan dari seorang profesional jika Anda tidak yakin. Segera dapatkan MCB dengan kualitas terbaik dari PT Mega Citra Bestari.

Apakah Anda sedang mencari MCB?

Setelah memahami cara menghitung MCB untuk rumah Anda, kini tiba saatnya memastikan rumah Anda dilindungi oleh ukuran MCB berkualitas tinggi. Pilihlah produk dari PT Mega Citra Bestari, salah satu supplier resmi Schneider Electric di Indonesia.

Komp. Kantor Mangga Dua Blok A7 No.11Jl. Jagir Wonokromo No.100, East Java 60244

Telepon: (031) 8490300Fax: (031) 8490400Email: [email protected]: 08113620300

Variasi simbol berdasarkan fungsi

Cara menghitung MCB sesuai kebutuhan

Cara menghitung MCB tentu harus melalui perhitungan cermat. Anda tidak bisa membuatnya sesuai keinginan saja. Ada rumus yang telah ditetapkan untuk menghitung amperenya dan ini diterapkan dalam menentukan ukuran MCB di rumah.

Jadi hasil 4 ampere atau 6 ampere yang dibuat tersebut sudah bukan asal tebak, melainkan berdasarkan perhitungan. Rumus yang biasanya digunakan adalah P = V x I

Rumus tersebut berlaku di semua tempat dalam cara menghitung MCB yang dipilih. Jadi sebelum Anda memasang listrik di rumah baru, sebaiknya hitung terlebih dahulu kebutuhan menggunakan rumus ditetapkan tersebut.

Misalnya Anda memasang listrik dengan daya 900 VA. Sedangkan tegangan listrik kebanyakan sebesar 220 volt. Jadi cara menentukan besar ukuran MCB adalah dihitung lewat rumus P = V x I tersebut.

Dalam konsep perhitungan, jika yang dicari adalah I maka rumusnya :

I = 900 VA / 2020 volt

I = 4,09 ampere (atau dibulatkan menjadi 4 ampere). Dari rumus ini lah diketahui bahwa untuk daya listrik sebesar 900 VA, ampere mcb yang dibutuhkan adalah 4 ampere.

Jenis MCB yang umum digunakan

Besarnya ampere MCB berbeda – beda satu salam lain karena kebutuhan listrik setiap orang juga berbeda. KWH meter yang dipasang oleh pihak PLN disertai dengan MCB secara langsung. Besarnya ampere yang dipasang tergantung berapa yang Anda butuhkan dan kemampuan finansial.

Semakin besar konsumsi listrik keluarga Anda setiap hari maka ukuran MCB yang pasang sebaiknya menyanggupi kebutuhan besar tersebut. Sebagai contoh, ketika Anda ingin memasang daya sebesar 1300 VA, maka mcbnya biasanya berukuran 6 ampere.

Jika di rumah Anda hanya butuh 900 Volt listrik, maka mcbnya cukup menggunakan 4 ampere. Jasa instalasi umumnya menjelaskan kepada pemilik rumah, agar bisa memilih sendiri jenis MCB mana yang akan mereka gunakan.

Baca Juga: Pengertian MCB di Instalasi Listrik, ini Fungsi dan Jenisnya

Untuk mengetahui jenis MCB, bisa diketahui dari dengan banyaknya jalur listrik (phase) yang digunakan ada MCB jalur 1, 2 dan 3.

MCB 1 fasa umumnya digunakan oleh perumahan karena daya yang tidak terlalu besar, sedangkan 2 dan 3 fasa digunakan untuk perkantoran dan industri yang memerlukan lebih banyak daya listrik untuk kegiatan operasionalnya.

MCB 2 fasa terdiri dari 2 MCB 1 fasa sedangkan MCB 3 fasa terdiri dari 3 MCB 1 fasa yang saklarnya disatukan.

Selain berbeda bentuknya pada MCB 2 phase dan MCB 3 pole memiliki operasi tegangan listrik yang berbeda. Pada umumnya di Indonesia sendiri rata-rata yang digunakan adalah 380 Volt AC sehingga MCB 2 dan 3 fasa memiliki spesifikasi dengan voltase tersebut.

Simbol MCB pada sistem kelistrikan

Simbol MCB (Miniature Circuit Breaker) dalam sistem kelistrikan sering digunakan dalam diagram dan skematik untuk merepresentasikan fungsi dan posisinya dalam sirkuit. Detail dari simbol ini dapat bervariasi tergantung pada konteks penggunaan dan standar yang diterapkan, namun secara umum, simbol MCB memiliki karakteristik berikut: